Belanja…?
Ooo siapa seh yang ga suka belanja ya ga, termasuk saya juga suka belanja,
iyalah secara perempuan mana coba yang ga suka belanja. Ya gimana ga suka
belanja sama suami kan tiap bulan dikasih uang judulnya uang belanja, ya ga :D
(ngeles). Keperluan sehari – hari kan kita perempuan yang beli. Kalau laki –
laki gimana bisa suka belanja nganter belanja bentar ajah suka pengen buru –
buru ga mau lama – lama bener ga? ampyun deh bapak – bapak :D. Ya menurut saya
seh masih wajar kalau belanjanya masih dalam batas wajar. Karena kita kan
belanja juga buat keperluan kita sehari – hari. Kalau istilah ibu – ibu itu
belanja bulanan. Meskipun ada juga seh yang belanjanya mingguan. Kalau ada
belanja yang masih wajar terus ada belanja yang udah ga wajar dong. Tentu ada. dibilang
ga wajar kalau kondisi seseorang yang amat menggilai kegiatan belanja. Perlu ga
perlu dia selalu harus belanja untuk memuaskan dirinya, dia ga peduli sama
uang, waktu dan inilah yang biasa disebut shopaholic. Ayo siapa yang
miss shopaholic atau mrs shopaholic ;) atau mr shopaholic barangkali :)
Apa yang
menyebabkan jadi shopaholic?
Sebetulnya banyak hal
yang bisa menyebabkan seseorang jadi shopaholic, dan salah satunya adalah budaya
konsumtif. Kemudian kondisi ini diperparah sama iklan yang bertaburan di media apa
lagi sekarang banyak online shooping, termasuk juga iklan discon. Online
shooping ini membuat kemudahan dalam belanja, kita tinggal duduk manis di
rumah, lihat - lihat, kemudian pilih yang kita suka dan beli. Iklan dan kemudahan belanja ini cukup berpengaruh buat
seseorang,. Terutama berpengaruh pada yang memiliki tingkat kecemasan yang
berlebihan dan juga kurang percaya diri. Jadi seseorang yang kurang percaya
diri akan merasa lebih percaya diri kalau berperilaku tertentu, salah satunya
dengan belanja barang – barang mewah yang sebetulnya tidak mereka perlukan. Dia
akan merasa setara sama orang lain kalau memiliki barang – barang yang mewah.
Mr
Shopaholoc juga ada lho
Selama ini
yang selalu identik dengan shopaholic adalah perempuan, tapi jangan dikira
laki – laki juga ada lho. Laki – laki juga ada yang gila belanja meski
presentasenya ga sebesar perempuan. Kalau perempuan belanjanya fashion, tas,
sepatu accessories, maka kalau laki – laki biasanya elektronik, otomotif. Dan
pada intinya sama laki – laki juga alasannya untuk menambah rasa percaya diri.
Shopaholic itu
membahayakan ga?
Segala
sesuatu yang berlebihan tentunya akan membahayakan, begitu juga dengan belanja.
Belanja kalau udah jadi hal yang diperlukan hanya untuk memuaskan diri itu udah
termasuk bahaya. Bahkan pada tingkat ekstrem bisa mendorong seseorang untuk
berbuat yang termasuk kriminal. Wow masa, sejauh itukah? Jelas bisa coba
bayangkan berapa banyak uang yang harus diperlukan untuk terus belanja.
Sebanyak dan sekaya apapun kalau uang digunakan hanya untuk memenuhi hasrat
belanja itu ga akan cukup. Lama – lama akan terkuras. Apa lagi untuk yang ga
punya uang, hal – hal buruk pasti dilakukan semata – mata hanya untuk
melampiaskan nafsu belanjanya, misalnya berbohong, ngutang, pinjam sana sini
bahkan sampai mencuri. Iiih syerem ya.
Sebetulnya
orang dengan shopaholic ini dia sadar kalau apa yang dia lakukan itu irasional,
ga wajar, tapi dia sendiri ga bisa melepaskan diri secara mudah dari keinginan
dan juga pikirannya untuk selalu belanja dan belanja. Karena kalau ga dipenuhi dia bisa
cemas dan gelisah. Dimana dia sendiri sebenernya kadang ga tau manfaat dari
barang belanjaannya itu, kadang ga diperlukan juga barang – barangnya. Makanya
ga heran dirumahnya banyak barang – barang yang dia beli jadi mubazir. Dan
setelah dia belanja gila – gilaan dia biasanya merasa seperti hilang orientasi
dan juga tertekan. Kondisi ini jelas adalah sebuah gangguan psikologis karena
dia udah ga bisa mengendalikannya. Dan kondisi ini disebut gangguan obsesif –
konfulsif (Obsessive – Comfulsive Disorder atau dikenal dengan OCD). Orang
dengan Obsessive Comfulsive Disorder ini ditandai dengan adanya pikiran yang datangnya
berulang – ulang dan mendorong orang untuk melakukan tindakan secara berulang –
ulang agar bisa meredakan rasa tidak
nyamannya. Begitu juga dengan shopaholic, dia selalu ada dorongan untuk terus belanja dan belanja.
Bagaimana
mencegah perilaku shopaholic?
Shopaholic
ini berawal dari kebiasaan belanja yang sering dan tidak terkontrol. Shopaholic
ini termasuk dalam kondisi kecanduan juga, ya kecanduan dalam belanja. Dan kondisi
ini bila dibiarkan berlarut – larut bisa menghancurkan dirinya sendiri dan juga
orang – orang yang ada disekitarnya. Termsuk hubungan sosial dan juga masa
depannya. Pada kondisi ini shopaholic sebaiknya konsultasi ke psikolog atau
psikiater untuk mendapatkan penangananan yang profesional. Dan salah satu cara
untuk mengatasinya adalah dengan teknik relaksasi dan therapy CBT (Cognitive
Behavioral Therapy). Therapy ini berguna untuk mengurangi kecemasan dan juga
mengendalikan pikiran –pikiran yang tidak rasional untuk mengatasi masalah
kondisi belanjanya. Therapy ini tentunya harus dilakukan dengan serius untuk
mengatasi shopaholic kembali menjalani hidup normal.
Segala sesuatu
tentunya bisa dong dicegah, begitu juga dengan shopaholic. Apa yang bisa kita
lakukan supaya terhindar dari shopaholic? Ini dia beberapa perilaku yang
bisa kita lakukan untuk menghindari atau mencegah dari shopaholic :
Jadikan belanja
itu adalah kebutuhan bukan keinginan
Buatlah daftar
barang apa saja yang akan kita beli ketika kita akan belanja, dan bukan daftar
keinginan tapi kebutuhan ya. Jelas beda ya mana keinginan mana kebutuhan. Dimana
kebutuhan itu adadlah hal – hal yang kita butuhankan untuk keperluan sehari –
hari dan itu merupakan kebutuhan vital. Misalnya sembako, peralatan untuk
mandi, kebutuhan dapur. Sedangkan kalau keinginan itu merupakan hal - hal yang
sedang kita inginkan dan ingin segera dibeli. Dan inilah yang harus kita hindari.
Konsekuensi negatif dari balanja berlebihan
Segala sesuatu
yang kita lakukan tentunya ada konsekuensinya termasuk konsekuensi yang negatif. Begitu juga dengan belanja
barang – barang yang sebetulnya tidak begitu diperlukan atau bahkan samasekali
tidak diperlukan. Dengan membeli barang - barang yang sebetulnya tidak kita perlukan berarti kita telah membeli sesuatu yang yang akhirnya jadi mubazir. Kalau udah begini sayang kan. Lebih baik uangnya kita gunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat.
Pikirkan akibatnya
Ada sebab ada akibat, itulah peribahasa yang sering kita dengar. Sebelum kita melangkah atau melakukan sesuatu alangkah baiknya jika dipikirkan dengan matang dan penuh perhitungan. Termasuk dalam belanja yang berlebihan, kalau dilakukan secara terus menerus tentunya akan banyak yang dirugikan. Selain diri sendiri keluarga akan dirugikan.
Carilah cara lain untuk meredakan stres
Kalau belanja itu merupakan cara yang dilakukan untuk meredakan stres, ayo carilah cara lain yang bisa kita lakukan yang lebih bermanfaat, bernilai positif dan lebih sehat. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk meredakan stres, misalnya dengan melakukan relaksasi, pergi ke tempat - tempat wisata atau bisa juga dengan melampiaskannya dengan nulis. Tulis apa yang sedang dihadapi sekarang dan masalah.
Niat dan doa
Hal ini penting banget saat kita mau belanja dan juga saat berada di lokasi sehingga kita terhindar dari nafsu untuk belanja diluar kebutuhan dan apa yang kita perlukan.
Itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah dan menghindari kita dari shopahlic. Langkah lebih baik kalau kita menggunakan uang dengan lebih bijak. Hemat itu bukan berarti irit. Aturlah pengeluaran sehingga kita bisa sehat jiwa dan juga sehat kantong.
Sumber Refferensi : Ummi edisi April 2014
Pikirkan akibatnya
Ada sebab ada akibat, itulah peribahasa yang sering kita dengar. Sebelum kita melangkah atau melakukan sesuatu alangkah baiknya jika dipikirkan dengan matang dan penuh perhitungan. Termasuk dalam belanja yang berlebihan, kalau dilakukan secara terus menerus tentunya akan banyak yang dirugikan. Selain diri sendiri keluarga akan dirugikan.
Carilah cara lain untuk meredakan stres
Kalau belanja itu merupakan cara yang dilakukan untuk meredakan stres, ayo carilah cara lain yang bisa kita lakukan yang lebih bermanfaat, bernilai positif dan lebih sehat. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk meredakan stres, misalnya dengan melakukan relaksasi, pergi ke tempat - tempat wisata atau bisa juga dengan melampiaskannya dengan nulis. Tulis apa yang sedang dihadapi sekarang dan masalah.
Niat dan doa
Hal ini penting banget saat kita mau belanja dan juga saat berada di lokasi sehingga kita terhindar dari nafsu untuk belanja diluar kebutuhan dan apa yang kita perlukan.
Itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah dan menghindari kita dari shopahlic. Langkah lebih baik kalau kita menggunakan uang dengan lebih bijak. Hemat itu bukan berarti irit. Aturlah pengeluaran sehingga kita bisa sehat jiwa dan juga sehat kantong.
Sumber Refferensi : Ummi edisi April 2014



Kalo lagi bete, biasanya aku belanja atau makan hehehe. Bete kok bikin kantong bocor, ya.
ReplyDeletega apa2 mba kan belum termasuk shopaholic :)
Deleteaku sih ga doyang beanja, tapi kalo ada diskonan suka tergoda. hehehhe
ReplyDeletenah sama aku juga mba discon emang slalu bikin mupeng :)
Deleteberbahaya banget Shopaholic ini yah mbak, bisa membuat kita menjadi seorang kriminil :(
ReplyDeletesemoga kita dijauhkan dari penyakit ini,amin..
iya mba, smoga ya amin
DeleteHmm masayrakat modern memang kebanyakan telah menjadi shopaholic, apalagi disertai dengan perkembangan teknologi internet saat ini, banyak bermunculannya toko online dan berbagai even yang dibuatnya semakin membuat masyarakat tertarik untuk terus berbelanja. :)
ReplyDeleteiya betul mas. kita yg harus pinter2 ngatur keuangan :)
Deletehahaha.. saya banget ini mah.. saking gak sempetnya jalan-jalan ke toko, akhirnya jalan keluar terakhir ya belanja online :) kadang kebablasan dan kadang emang sesuai banget ama yang dibutuhin dengan harga jauh lebih murah.. :D
ReplyDeletekalo masih wajar belanja online ga apa2 mba :)
Deletekalau saya menyiasatinya liat tabel pengeluaran Mak sama sisa saldo. kalau kebutuhan dasar sudah dipenuhi. boleh lah lirik2 online shop. hehehe
ReplyDeletesiiip mba, harus ditiru neh :)
Deletesaya tuh paling ga nahan klo ke mall tp ga mampir ke toko buku :))
ReplyDeleteBagi2 dong teh bukunya HIHIHI
Deletekasih ke adek aku ah, biar baca, secara tu anak shopaholic,
ReplyDeleteWah masa mak? :) ayo - ayo atuh di share :)
DeleteSaya mah liat2 doang aja uda seneng kok, nyegerin matalah itung2 hahhaa...Betul hemat itu bukan berarti irit, dan irit itu bukan berarti pelit ya mba hehehe...
ReplyDeleteCuci mata ya mba :)
Delete