Indonesia
adalah negara yang kaya akan kebudayaan dan keindahan alamnya. Seiring dengan
perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan media informasi Indonesia juga tak
kalah ketinggalan dengan negara berkembang lainnya. Tentunya merupakan
kebanggaan juga bagi saya khususnya sebagai generasi tahun delapan puluhan yang
kala itu masih minim teknologi dan informasi. Kalau menempati peringkat atas
untuk hal positif tentunya kita bangga. Tapi apakah kita juga harus bangga kalau
Indonesia jadi peringkat atas untuk hal negatif dari pengaruh perkembangan
teknologi ini? Akses internet sekarang memang sangat mudah dari berbagai
perangkat dan gadget yang mendukung. Tak dipungkiri sekarang segala sesuatu
dicari di internet. Dari mulai hal kecil yang sifatnya sepele sampai yang
memang benar – benar diperlukan dicari di internet.
Sungguh
bukan suatu prestasi yang patut diacungi jempol dan dibanggakan kalau Indonesia
selain terkenal dengan negara paling korup juga masuk dalam 10 besar negara
pengakses situs pornografi dan ini sudah sejak 6 tahun yang lalu. Dan yang
lebih mencengangkan lagi adalah menurut survey ternyata pengakses situs
pornografi diantaranya anak – anak dibawah umur. Lebih miris ternyata sebanyak
kurang lebih enam puluh delapan persen adalah mereka siswa Sekolah Dasar sudah
ikut – ikutan mengakses situs pornografi. Dan yang lebih parah sebanyak kurang
lebih sembilan puluh tujuh persen data menunjukkan bahwa siswa Sekolah Menengah
Pertama dan Sekolah Menengah Atas pernah menonton dan melihat konten berbau
pornografi. Tentunya hal ini sangat mengkhawatirkan kita sebagai orangtua.
Inilah yang menjadi PR atau Pekerjaan Rumah kita sebagai orangtua pencetak dan
pendidik generasi mendatang. Dan menjadi point khusus untuk selalu mengawasi
mereka dalam mengakses dunia teknologi dan juga informasi dari internet. Disinilah perlunya peran orangtua dalam
mendidik dan juga mengarahkan bagaimana penggunaan internet yang baik.
Efek dari
pornografi
Maraknya situs
pornografi yang bebas di akses tentunya bukanlah hal yang baik bagi generasi
kita, anak – anak kita, kalangan remaja pada umumnya. Pada tahun 2013 Komisi
Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI menyebutkan bahwa setidaknya ada 84
laporan pornografi dan pornoaksi yang masuk ke lembaga KPAI. Menurut informasi
kejadian dan tempatnya kebanyakan terjadi di kota – kota besar, namun hal ini tidak
menutup kemungkinan juga terjadi di daerah dan pelosok yang mungkin saja tidak
terekspos. Saya sendiri kadang suka menyempatkan menonton siaran berita di
televisi dan tidak sedikit yang merekam kejadian asusila dan berbau pornografi
yang dilakukan oleh anak remaja. Mulai dari isu mengadakan pesta bikini, minum
– minuman keras di hotel dan juga rencana melakukan seks bebas.
Menurut KPAI
hal ini penyebabnya bisa jadi karena tiga faktor ini : pertama pengaruh
teknologi informasi, teknologi informasi yang ada saat ini perkembangannya
memang kian pesat. Perkembangannya bagai dua sisi mata pedang, satu sisi
menguntungkan dan satu sisi membawa resiko. Ya menguntungkan karena sekarang
informsi bisa diakses dengan mudah dan cepat, tapi di sisi lain juga merugikan
karena inilah yang menjadi pintu masuknya remaja kita mengakses situs pornografi
yang amoral tersebut. Kedua adalah maraknya pergaulan bebas dikalangan remaja, sekarang mereka di tempat
– tempat nongkrong tak sungkan melakukan hal – hal yang tidak senonoh di tempat
umum dengan bebasnya. Ketiga karena lemahnya pengawasan dan pengetahuan tentang
tubuh dan seks sehingga mereka kurang mengerti apa arti dari hal - hal tersebut. Mereka tidak mendapat
pengetahuan utuh dan tepat tentang peran, fungsi dan tanggung jawab anak laki –
laki dan perempuan setelah dewasa. Sehingga mereka mencari dan merujuk pada
media yang salah.
Jangan salahkan teknologi
Dari ketiga
faktor itu, faktor informasi adalah yang paling berdampak. Bagaimana tidak
sekarang internet dengan mudahnya bisa diakes meskipun oleh anak kecil.
Terlebih sekarang penggunaan gadget yang terkoneksi dengan internet semakin
mudah mengakses hal – hal yang tidak seharusnya mereka lihat dan akses. Tapi
kita juga tidak sepenuhnya menyalahkan kemajuan informasi dan teknologi. Karena
kita juga tentunya ga mau berada di negara yang ketinggalan informasi dan
teknologi. Menurut pakar IT, Sonny Sugema,MBA kemajuan informasi dan teknologi
merupakan sebuah keniscayaan dalam kehidupan modern. Lalu bagaimana kita bisa
menyikapi dan memanfaatkan dari kemajuan informasi dan teknologi ini?
Pentingnya peran orangtua
Disinilah pentingnya
peran kita sebagai orangtua dalam membentengi mereka dari hal – hal berbau
pornografi tersebut. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk melindungi
anak – anak kita dari pengaruh buruknya informasi dan akses internet.
- Pendidikan dan memberi pemahaman pada mereka akan fungsi dari perkembangan teknologi dan informasi termasuk dalam penggunaan internet. Jadi mereka akan mencari dan mengakses sesuai kebutuhan mereka.
- Mengawasi dan membatasi mereka dalam mengakses informasi termasuk dalam penggunaan laptop, komputer, gadget yang super canggih, smartphone, tablet. Dengan begitu kita ikut berperan dalam mengawal dan membimbing mereka dalam penggunaan media informasi.
- Mewaspadai situs – situs yang sering dikunjungi oleh anak seperi facebook, twitter, google, youtube. Begitu juga dengan game yang sering dimainkan oleh anak, vcd, komik, gambar kartun, media elektronik baik cetak maupun elektronik, film superhero maupun sinetron Indonesia yang biasa ditonton oleh anak – anak karena kadang terselip adegan yang tidak layak ditonton seperti adegan mesra maupun kekerasan.
- Hal yang tak kalah penting adalah pendidikan agama khususnya dalam keluarga yang memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak. Anak – anak adalah tanggung jawab kita sebagai orangtua. Sesibuk apapun orangtua memegang peranan penting dalam menanamkan nilai – nilai agama pada anak. Sudah saatnya mencurahkan waktu dan pikiran untuk melindungi mereka dari penjajah otak yaitu pornografi.
- Bimbingan dan arahan yang benar tentang manfaat internet dan juga bahayanya haruslah dilakukan dengan pendekatan yang sifatnya kekeluargaan, tidak bersifat larangan yang kadang justru akan membuat anak menjadi penasaran.
- Keharmonisan dalam keluarga juga merupakan hal yang penting, kehangatan bersama dengan anak, saling percaya, keterbukaan dalam memecahkan dan menyelesaikan masalah. Orangtua harus menjadi tempat bertanya anak yang ideal. Kalau ada yang belum terpecahkan barulah mencari informasi bersama, jangan biarkan mereka mencari tahu sendiri dengan mengakses internet. Mereka harus dibimbing dalam mencari informasi karena situs porno bisa muncul dan diakses secara tidak sengaja.
- Pemberian fasilitas alat komunikasi seperti handphone, gadget dan lainnya hendaknya disesuaikan dengan tingkat usia dan kebutuhan mereka. Pemberian media komunikasi yang berlebihan baik secara fungsi maupun manfaatnya akan memperbesar peluang mereka dalam mendapatkan informasi dan akses yang sebenarnya belum seharusnya mereka perlukan.
- Komunikasi antara ayah dan ibu sangat perlu untuk bermusyawarah membahas pemberian alat komunikasi yang tepat untuk anak – anak kita.
Itulah beberapa
hal yang bisa kita lakukan untuk menghindari dan membentengi buah hati kita
dari pengaruh buruk akses informasi dan teknologi termasuk dalam penggunaan
internet. Anak adalah amanah titipan dari Yang Maha Kuasa. Merupakan kewajiban
kita untuk melindungi, mendidik dan menjaganya.
Sumber Refferensi : Percikan Iman edisi Juni 2014



Bener, Mak.
ReplyDeleteMending anak disuruh mainan lompat karet aja dah ama temen2nya di depan rumah. Gampang mantaunya
Iya bener mak saya juga sekarang suka biarin mereka maen sepeda :)
DeleteNggak bisa dihindari emang perkembangan jaman terhadap prrkembangan anak kita. PR buat para orang tua
ReplyDeleteiya bener mak :)
DeleteBuibu bisa diserap nih ilmu parentingnya (y)
ReplyDeletemksh moga bermanfaat ya mba :)
DeleteKalau udah bahas pornografi dan bahayanya buat anak2 suka serem :(
ReplyDeleteIya bener mak khawatir sama anak2 ya :(
DeleteSebagai orang tua apalagi yang masih punya anak2 jadi ketakutan tersendiri kalo anak pegang hape, takut2 nyasar, apalagi hapenya sedang online. Tulisan bermanfaat teh
ReplyDeleteiya kang sekarang anak masih kecil ajh udah pada pinter main smartphone, sama2 kang :)
Deleteiya, peran org tua emang penting bgd nih di sini, boleh ajasih si kecil maen smartphone tp ya kudu dlm pantauan org tua, smoga trhindar deh yg berbau2 pornografi, no bgd
ReplyDeleteIya mba orangtua harus mendampingi anak kalo maen smartphone skg hal2 yg ga baik mudah bgt di aksesnya, mksh ya :)
Deletedi jaman yang serba digital ini cukup sulit juga ya mantau perilaku anak kita, soalnya udah pegang HP sendiri-sendiri mereka. oh iya... tapi sekarang kan udah ada aplikasi android buat mantau hp anak kita ya,. belum pernah coba sih, mungkin memang harus dicoba untuk melihat perkembangan mental anak kita,, good luck mbak
ReplyDeletesaya juga belum pernah nyoba hehe, sama2, mksh ya udah mampir :)
Delete