Yuk Mengenal Bipolar Disorder



Mungkin kita masih ingat beberapa waktu lalu publik pernah dihebohkan dengan seorang selebriti yang menggugah videonya ke akun social medianya. Hingga munculah beberapa sumber yang mengatakan bahwa dia sedang mendapat therapy untuk Bipolar yang dideritanya. Kira – kira begitu kalau ga salah saya lupa dan ga terlalu mengikutinya juga. Lalu apa sebetulnya Bipolar itu, kenapa koq orang yang tampak sehat dan baik – baik saja bisa  dikatakan Bipolar. Yuk kita sharing tentang Bipolar Disorder.

Apakah Bipolar itu?
Bipolar atau Bipolar Disorder ini merupakan gangguan atau kelainan pada otak yang menyebabkan ketidaknormalan pada pergantian mood atau perubahan mood (alam perasaan), energi, level aktivitas dan juga kemampuan untuk mengerjakan akitivitas sehari – hari. Dan perubahan ini terjadi secara tiba – tiba dengan sangat ekstrim juga bertolak belakang seperti dua kutub yang berlawanan positif berupa rasa bahagia (maniac) dan negative berupa rasa sedih yang berlebihan (depresi). 


Bagaimana gejala Bipolar Disorder?
Bipolar Disorder merupakan perubahan suasana hati yang berubah secara drastic dari amniac ke depresi dan juga sebaliknya. Berikut adalah gejala yang terjadi pada masing – masing fase : 
Fase Maniac
Fase maniac dimana kondisi pikiran dan tingkah laku yang menunjukkan ekspresi kegembiraan secara berlebihan, euphoria yang berlebihan, mood yang tinggi, energy dan aktivitas fisik serta mental yang meninggkat. Pada tingkat hipomania penderita biasanya masih bisa mengendalikan diri. Sementara yang sudah masuk kategori maniac penderita sudah tidak dapat mengendalikan diri. Pada fase ini penderita juga egonya menjadi tinggi sehingga mereka jadi mudah tersinggung dan terusik, merasa dirinya sangat penting, merasa sangat banga terhadap dirinya sendiri dan juga bisa melakukan hal – hal yang sembrono yang bisa merugikan dirinya dan juga orang lain. 

Fase Depresi
Fase depresi dimana kondisi pikiran yang  negative, perasaan sedih yang berlebihan, tidak bersemangat, cenderung bertingkah laku pendiam, mood yang menurun, cemas, sulit tidur, merasa bersalah, pesimis, cenderung putus asa, energi dan aktivitas mental yang berkurang, pemalas dan tidak mau bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Penderita juga menajdi sulit untuk berkonsentrasi dan juga mengalami dadya ingat. Dan pada depresi yang sangat tingkat tinggi penderita timbul perasaan ingin bunuh diri. 


Periode maniac dan depresi ini bisa berganti dalam hitungan jam ataupun bulan. Hal ini tergantung dari masing – masing penderita yang mengalaminya dimana mood dan keadaaan emosi merupakan penyebab utama dari Bipolar ini. Pada episode maniac ini biasanya gejala timbul secara tiba – tiba dan berlangsung sekitar dua minggu hingga lima bulan lamanya. Sedangkan episode depresi bisa berlangsung lama. Tapi bisa juga penderita mengalaminya secara bersamaan. Tapi gejala ini jarang terjadi, dan gejala ini dinamakan periode campuran.

Bipolar ini ada dau type yaitu :
Bipolar type 1, dimana ciri kutub positif dapat mencapai level tertinggi atau maniac, sedangkan depresi tidak terlalu dalam.
Bipolar type 2, dimana kondisi depresei yang sangat rendah, sedangkan kutub positifnya pada tingkat hipomania. 

Faktor apa saja yang menyebabkan gangguan bipolar?
Hingga kini para ahli belum mengetahui penyebab terjadinya gangguan bipolar. Namun mengenai gejala maniac atau depresi pada penderitanya, diduga turut dipicu oleh beberapa faktor seperti adanya kelainan pada zat pengantar sinyal di otak. Factor penyebab bipolar disorder sebetulnya sulit ditentukan dengan pasti. Bipolar bisa juga diturunkan atau genetic, dan biasanya ini terjadi pada generasi ketiga atau lompat generasi dan juga bila orangtua memiliki kecenderungan depresi. Bipolar bisa terjadi pada siapapun dan tidak mengenal usia ataupun jenis kelamin. Namun pada banyak angka kejadian, perempuan lebih cenderung mengalami bipolar, hal ini bisa jadi karena perempuan lebih ekspresif. Tingkat kecerdasan juga bisa menjadi factor seseorang rentan mengalami bipolar. Hal ini karena semakin pintar maka semakin kritis dia menganalisis permasalahan termasuk juga menganalisis perasaannya sendiri. Maka semakin besar juga kemungkinan memiliki kecenderungan menderitanya. Dan factor pemicu lainnya bisa karena stress yang dialami dalam lingkungan sosialnya seperti kehilangan pasangan, orangtua atau yang lainnya. Atau penderita yang mengalami tekanan dalam hidupnya. Selain itu gaya hidup yang tidak baik juga diduga dapat menyebabkan terbentuknya gangguan bipolar, misalnya orang yang kecanduan dengan minuman keras dan yang mengalami penyalahgunaan obat – obatan. 

Usia berapa bisa kena Bipolar Disorder?
Bipolar Disorder ini seringnya dialami oleh remaja muda dan juga remaja yang beranjak dewasa. Dan kurang lebih lima puluh persen dari kasus ini dialami oleh remaja sebelum usia 25 tahun. Saat gejala mulai muncul Bipolar Disorder ini tidak mudah dikenali, tidak tampak seperti masalah yang yang besar, bahkan sebagian penderita menderita kelainan ini bertahun – tahun sampai akhirnya terdiagnosis dan mendapatkan therapy. Penderita Bipolar ini seperti halnya penderita penyakit diabetes dan jantung merupakan kelainan jangka panjang diaman harus diawasi dan managed seumur hidup. 

Teori Psikologi Tentang Gangguan Bipolar
Menurut teori psikologi, Bipolar Disorder muncul karena adanya factor dari tekanan hidup. Dan dukungan social dapat mempercepat penyembuhan untuk gejala – gejala dengan episode depresi, tapi sayangnya tidak untuk episode maniac. 

Apakah bipolar dapat disembuhkan?
Bipolar ini sebetulnya bukanlah merupakan penyakit, tapi merupakan ciri dari seseorang, sehingga bipolar ini tidak dapat disembuhkan namun bisa dikontrol. Penderita dengan bipolar ini diharapkan dapat mengontrol mood swing yang timbul secara berlebihan yaitu dengan minum obat secara rutin dan teratur. Hal ini perlu untuk menghindari kemungkinan terjadinya bunuh diri akibat depresi. 

Inilah tips  yang bisa dilakukan untuk penderita bipolar :
  1. Dukungan dari keluarga dan orang terdekat sangat perlu untuk penderita bipolar ini. Jangan pernah merasa malu untuk mengakui kondisi bipolar pada lingkungan sekitar, hal ini supaya mendapat dukungan yang positif dari lingkungan.  
  2. Penderita bipolar seperti halnya penderita diabetes atau jantung, perlu pengawasan dan memerlukan obat – obatan yang harus diminum tepat waktu sesuai jadawal yang telah ditentukan oleh psikiater. Hal ini untuk therapy dan juga menghindari terjadinya kekambuhan. 
  3. Bipolar merupakan gangguan mood, jadi yang diperlukan salah satunya adalah pengelolaan mood. Konsultasi dengan psikiater dan juga psikolog sangat membantu dalam pengelolaan mood dengan baik. Dengan selalu konsultasi hal ini dapat melatih penderita untuk menekan stressor. Mengelola pikiran negative menjadi positif dan juga siaga sama factor –factor yang dapat menjadi pemicu. 
  4. Orang dengan bipolar mereka umumnya bermasalah dengan kehidupan sosialnya, maka salah satu cara untukmengelolanya adalah dengan menjadikan lingkungan sosialnya sebagai salah satu sarana untuk mengelola mood. Hal bisa dilakukan dengan melakukan hal – hal yang disenangi dalam lingkungan social misalnya olahraga serta kegiatan lainnya. 
  5. Ada beberapa hal yang menjadi pemicu terjadinya bipolar diantaranya stress, kehidupan sosial yang tidak seimbang, kurang tidur maka hal inilah yang harus diwaspadai untuk menghindari supaya tidak terjadi. 
  6. Melakukan gaya hidup sehat adalah cara untuk mengelolanya dan menghindari kambuh. Menjauhi alcohol dan obat – obatan terlarang yang dapat mempengaruhi kondisi mood ke arah yang negatife. Dengan melakukan olah raga secara teratur dan juga mengkonsumsi makanan yang sehat hal ini akan membantu menjaga keseimbangan moodnya. 
  7. Tidak putus asa dan menyerah serta selalu positive thinking merupakan kunci dalam keberhasilan pengelolaan bipolar. 

Itulah sekilas tentang Bipolar Disorder, bagaimanapun peran keluarga dan orang terdekat adalah mereka yang berperan dalam setiap keluhan dan masalah. Terlebih adalah masalah psikis dan kejiwaan. Dan yang tak kalah penting adalah delalu mendekatkan diri sama Yang Maha Kuasa.

Sumber Refferensi :


http://www.ekahospital.com/mengenal-bipolar-disorder/
post signature

Comments

  1. Bipolar menular apa nggak ya? #ehhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menularnya lebih ke genetic kang tapi itu juga lompat generasi, kalo belum puas ayo kita cari lagi :)

      Delete
  2. Semoga dijauhkan dari segala penyakit.

    Serem

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin, ya mba smoga qt sehat2 slalu ya amin

      Delete
  3. duh aku juga kadang senang kadang bisa langsung sedih...senang karena anak-anak brmain akur, lalu tiba tiba branteeem..heheee, senang dan sedih yang cepat sekali berubah, tapi bukan bipolar kan ya..heheee itu dinamika hidup. TFS jdi ngerti kalau bipolar itu dukungan keluargalah yang terpenting

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu mah sy juga suka mba hehe klsh dlm batas wajar gpp mba :)

      Delete
  4. artikelna komplet mba, berarti kalau kita tahu kena bipolar ini jadi bisa memanage-nya ya misalnyam enghindari stres, begadang dll...sayangnya banyak yang denial atau menganggap remeh, atau malu untuk konsul jadi kurang terdeteksi dan parah ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya mba lebih dini ketahuan akan lebih baik buat therapynya, jangan pernah sungkan atau malu untuk konsultasi, sama2 mba mksh juga udh berkunjung ya :)

      Delete
  5. waduh kok ciri2ny berasa ada di saya ya mbak...
    emosi mudah berubah drastis gitu,,

    ReplyDelete
  6. mkasih infonya ka, manfaat bangethehe

    ReplyDelete

Post a Comment