Bahaya Styrofoam Bagi Kesehatan



        Seiring menjamurnya jajanan yang dibuat secara langsung seperti halnya cafe, jadi jenis makanan ini bisa dinikmati dalam keadaan masih panas, apa lagi ditambah dengan rasa yang pedas, jajanan jenis ini semakin diminati masyarakat. Tidak hanya anak – anak tapi juga orang dewasa banyak yang menyukainya. Sayangnya kebanyakan jajanan ini menggunakan tempat dari bahan Styrofoam. Masih mending jika di kasih alas dengan plastic misalnya atau pun dengan kertas bungkus nasi. Tapi sebenarnya meskipun di kasih alas tetap saja makanan tersebut kena bagian Styrofoam.
       Pemakaian Styrofoam untuk makanan sebetulnya masih sangat banyak di masyarakat, tidak hanya penjual makanan atau jajanan biasa, beberapa tempat makan siap saji juga masih ada yang menggunakannya. Begitu juga dengan mie instan, kemasannya ada yang menggunakan Styrofoam. Sebagian masyarakat pun jika ada acara – acara tertentu masih menggunakan Styrofoam untuk kemasan makanan yang akan dibagikan kepada sanak family dan tetangga. 


       Alasan pemakaian Styrofoam sebenarnya cukup masuk akal, karena lebih praktis, rapi, hemat, dan makanan tidak tampak dari luar jika dibanding dengan bahan dari plastic mika, dimana makanan masih terlihat dari luar jika tidak ada penutup lagi.
Sekilas Tentang Styrofoam
    Styrofoam ini terbuat dari butiran-butiran styrene, yang diprosese dengan menggunakan benzana (alias benzene). Dalam dunia perindustrian, styrofoam sebenarnya hanya digunakan sebagai bahan insulasi. Bahan ini memang bisa menahan suhu, sehingga benda didalamnya tetap dingin ataupun hangat lebih lama dari pada kertas atau bahan lainnya. Karena bisa menahan suhu itulah, akhirnya banyak yang menggunakannya sebagai gelas wadah makanan
Benarkah Styrofoam Berbahaya Bagi Kesehatan?
         Seperti telah disinggung di atas, dimana Styrofoam ini terbuat dari butiran-butiran styrene, nah butiran-butiran styrene nilah yang berbahaya, dimana prosesenya dengan menggunakan benzana (alias benzene). Padahal benzana ini termasuk zat yang bisa menimbulkan banyak penyakit.
         Benzana ini bisa menimbulkan masalah pada beberapa bagian anggota tubuh seperti kelenjar tyroid, mengganggu sistem syaraf sehingga menyebabkan kelelahan, mempercepat detak jantung, sulit tidur, badan menjadi gemetaran, dan menjadi mudah gelisah. Bahkan dibeberapa kasus, benzana bisa mengakibatkan hilang kesadaran dan kematian.
Mengapa Bisa Demikian?
         Pada saat benzana termakan, benzana ini akan masuk ke dalam sel-sel darah dan lama-kelamaan akan merusak sumsum tulang belakang. Akibatnya produksi sel darah merah berkurang dan timbullah penyakit anemia. Efek lainnya, sistem imun akan berkurang sehingga kita mudah terinfeksi. Pada wanita, zat ini berakibat buruk terhadap siklus menstruasi dan mengancam kehamilan. Dan yang paling berbahaya, zat ini bisa menyebabkan kanker payudara dan kanker prostat.
        Beberapa lembaga dunia seperti World Health Organization (WHO), International Agency for Research on Cancer dan EPA (Enviromental Protection Agency) Styrofoam ini telah dikategorikan sebagai bahan karsinogen (bahan yang dapat menyebabkan kanker).
Styrofoam, Makin Berlemak Makin Cepat
       Mengapa demikian? Pada saat makanan berada dalam wadah styrofoam, bahan kimia yang terkandung dalam styrofoam akan berpindah ke makanan. Perpindahannya akan semakin cepat jika kadar lemak (fat) dalam suatu makanan makin tinggi. Selain itu, makanan yang mengandung alkohol atau asam (seperti lemon tea) juga dapat mempercepat laju perpindahan.
        Dari penelitian juga membuktikan, bahwa semakin panas suatu makanan dalam Styrofoam, maka akan semakin cepat pula migrasi bahan kimia styrofoam ke dalam makanan. Pada beberapa tempat makan siap saji dan penjual makanan, styrofoam ini digunakan untuk membungkus makanan yang baru di masak.. Bisa kita bayangkan, betapa banyaknya zat kimia yang pindah ke dalam makanan yang kita makan dan pada  akhirnya masuk ke dalam tubuh kita.
         Dengan melihat sedemikian besar dampak negatif bagi kesehatan beberapa kota di Amerika seperti Berkeley dan Ohio telah melarang penggunaan styrofoam sebagai kemasan atau wadah untuk makanan.
          Lalu bagaimana dengan kita di Indonesia, masyarakat Indonesia, masih tetapkah mau memakai Styrofoam??

Sumber Refferensi : http://itd.unair.ac.id

post signature

Comments

  1. Eh komenku tadi masuk ndak ya, komen lagi ahh. KAu sekarang kalo beli makanan dibungkus bawa wadah sndiri dari rumah mbaa, lebih sehat dan ngga banyakin sampah

    ReplyDelete
    Replies
    1. komennya yg masuk cuma ini ajh mba :) iya betul menyiasatinya gitu mba lebih sehat dan ramah lingkungan, mksh ya mba udh mampir :)

      Delete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Post a Comment